Pada jurnal saudara Nurull di jelaskan bahwa hasil dari pemisahan melalui metodekromatografi kolom , di peroleh bahwa kulit pohon tanaman Kedawung memiliki bobot ekstrak paling tinggi dari bagian tanaman lainnya. Dan mengapa bisa terjadi perbedaan bobot ekstrak dari bagian-bagian tanaman Kedawung dan apa mempengaruhi kadar senyawa yang ada di dalamnya?
Terjadi perbedaan bobot ekstrak dari bagian bagian tanaman kedawung, hal ini dikarenakan pada setiap bagian tanaman memiliki suatu senyawa atau bahkan beberapa senyawa dengan kadar yang berbeda beda. Kulit batang kedawung (Parkia biglobosa) diketahui mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin dan flavonoid. Pada bagian batangnya memiliki bobot ekstrak fitosterol yang besar, Hal ini belum bisa dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa bagian kulit pohon mengandung senyawa fitosterol paling tinggi, karena mungkin saja pada ekstrak tersebut masih terdapat senyawa lain yang sulit dipisahkan dengan senyawa sterol melalui kromatografi kolom. Oleh karena itu perlu dilakukan uji kuantitatif lebih lanjut seperti Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) untuk memastikan kadar fitosterol sebenarnya disetiap bagian tanaman.
Pada jurnal, dikatakan persentase kadar rata-rata senyawa fitosterol pada bagian biji paling kecil karena mengandung banyak lemak sehingga pada saat
pengeringan diatas penangas air, ekstrak biji kedawung
tidak bisa kering. Apakah jika biji Kedawung tersebut berhasil dikeringkan maka hasil kadar fitosterol akan meningkat? Jelaskan bagaimana solusi terbaiknya!
Solusi dari hal tersebut yaitu yang pertama pada proses pemanenan, pemanenan biji kedawung dapat dilakukan pada biji yang sudah tua atau mengering lalu pada proses pengeringannya menggunakan metode oven dengan suhu tertentu untuk dapat memperoleh kadar suatu senyawa yang maksimal. Kecilnya jumlah senyawa beta sitosterol dikarenakan senyawa ini terlarut didalam lemak namun sukar pada air. Apabila biji kedawung dikeringkan dengan baik memiliki kemungkinan kandungan beta sitosterolnya meningkat karena senyawa ini bersifat hidrofobik yaitu larut dalam lemak.
Pada jurnal saudara Nurull di jelaskan bahwa hasil dari pemisahan melalui metodekromatografi kolom , di peroleh bahwa kulit pohon tanaman Kedawung memiliki bobot ekstrak paling tinggi dari bagian tanaman lainnya. Dan mengapa bisa terjadi perbedaan bobot ekstrak dari bagian-bagian tanaman Kedawung dan apa mempengaruhi kadar senyawa yang ada di dalamnya?
BalasHapusTerjadi perbedaan bobot ekstrak dari bagian bagian tanaman kedawung, hal ini dikarenakan pada setiap bagian tanaman memiliki suatu senyawa atau bahkan beberapa senyawa dengan kadar yang berbeda beda. Kulit batang kedawung (Parkia biglobosa) diketahui mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin dan flavonoid. Pada bagian batangnya memiliki bobot ekstrak fitosterol yang besar, Hal ini belum bisa dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa bagian kulit pohon mengandung senyawa fitosterol paling tinggi, karena
Hapusmungkin saja pada ekstrak tersebut masih terdapat senyawa lain yang sulit dipisahkan dengan senyawa sterol
melalui kromatografi kolom. Oleh karena itu perlu dilakukan uji kuantitatif lebih lanjut seperti Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) untuk memastikan kadar fitosterol sebenarnya disetiap bagian tanaman.
Pada jurnal, dikatakan persentase kadar rata-rata senyawa fitosterol
BalasHapuspada bagian biji paling kecil karena mengandung banyak lemak sehingga pada saat
pengeringan diatas penangas air, ekstrak biji kedawung
tidak bisa kering. Apakah jika biji Kedawung tersebut berhasil dikeringkan maka hasil kadar fitosterol akan meningkat? Jelaskan bagaimana solusi terbaiknya!
Solusi dari hal tersebut yaitu yang pertama pada proses pemanenan, pemanenan biji kedawung dapat dilakukan pada biji yang sudah tua atau mengering lalu pada proses pengeringannya menggunakan metode oven dengan suhu tertentu untuk dapat memperoleh kadar suatu senyawa yang maksimal. Kecilnya jumlah senyawa beta sitosterol dikarenakan senyawa ini terlarut didalam lemak namun sukar pada air. Apabila biji kedawung dikeringkan dengan baik memiliki kemungkinan kandungan beta sitosterolnya meningkat karena senyawa ini bersifat hidrofobik yaitu larut dalam lemak.
Hapus