berdasar video yang anda sajikan, anda mengatakan bahwa prinsip dari titrasi permanganometri merupakan oksidasi. saya menemukan sebuah jurnal yang mengatakan bahwa reaksi yang terjadi pada saat proses titrasi permanganometri adalah serah terima elektron yaitu elektron diberikan oleh pereduksi dan diterima oleh pengoksidasi, bisakah andaa jelaskan dalam titrasi permanganometri pada penetapan kadar tanin ekstrak daun pagoda senyawa apa yang menjadi pereduksi dan siapa yang menerima sebagai pengoksidasi? sebagaimana reaksi titrasi permanganometri yang saya temukan pada referensi lain
Permanganometri merupakan salah satu metode titrasi yang didasarkan atas reaksi reduksi-oksidasi dengan menggunakan larutan baku kalium permanganate KMnO4, Sampel ekstrak daun pagoda yang berupa zat reduktor dapat ditentukan dengan menggunakan metode ini, karena ion permanganat merupakan suatu oksidator kuat.
berdasarkan paparan penyaji tentang metode titrasi permanganometri, disebutkan bahwa penetapan kadar tanin dapat di titrasi menggunakan metode permanganometri. Nah sedangkan berdasarkan sumber yang saya temukan, biasanya metode permanganometri ini digunakan untuk menentukan kadar besi, kalsium dan hidrogen peroksida. Bagaimana kaitan dari hasil dari penelitian jurnal tersebut dengan pernyataan "hubungan senyawa tanin dapat mengikat besi" . Bagaimana proses cara mengetahui senyawa tanin tersebut ketika di titrasi dengan metode permanganometri
Tanin merupakan polifenol yang dapat menghambat penyerapan besi terutama yang termasuk dalam kategori heme non-iron, tanin dapat menghambat absorbsi besi dengan cara mengikatnya. penetapan kadar tanin total secara permanganometri dilakukan dengan cara serbuk disari dengan air panas kemudian dipipet volume tertentu, ditambahkan asam indigo sulfonat sebagai indikator, lalu dititrasi dengan Kalium Permanganat (KMnO4) yang telah dibakukan dengan asam oksalat (H2C2O4.2H2O). Titik akhir titrasi pada penetapan kadar tanin ditunjukkan dari warna larutan biru menjadi berwarna kuning emas
Pada jurnal penyaji video dikatakan bahwa permanganometri merupakan oksidator kuat. Pada jurnal yang saya temukan, dikatakan permanganometri ini memiliki kekurangan yaitu tidak
stabil dalam penyimpanan, apakah ada hubungan antara sifatnya yang merupakan oksidator kuat sehingga menyebabkan tidak stabil dalam penyimpanan? Jika iya, jelaskan bagaimana solusi nya?
Permanganometri ini menggunakan larutan KMnO4 sebagai titran. KMnO4 merupakan oksidator kuat yang berwarna ungu. Larutan ini tidak stabil dalam penyimpanan, jadi harus sering dilakukan pembakuan. Oksidator kuat akan sangat mudah untuk mengoksidasi spesies- spesies kimia di sekitarnya sehingga menyebabkan larutan tersebut tidak stabil. Solusi dari kekurangan tersebut ialah harus rutin melakukan pembakuan sebelum digunakan dalam titrasi agar larutan oksidator kuat dapat stabil kembali.
Berdasarkan video yang anda, prinsip dari metode permanganometri adalah oksidasi, dimana adanya larutan oksidator kuat. Hal itu sama dengan jurnal yang saya baca, yaitu metode permanganometri ini merupakan metode titrasi dengan menggunakan larutan KMnO4 yang merupakan oksidator kuat sebagai titran nya. Apakah larutan KMnO4 ini dapat diganti dengan larutan yang merupakan oksidator kuat lainnya? Jika iya, apakah akan mempengaruhi hasil akhirnya?
Kalium permanganat adalah pengoksidasi yang penting dalam reaksiredoks. Dalam suasana asam kalium permanganat tereduksi dan mengoksidasisampel, dengan potensial standar sebesar 1,51 volt. Sehingga,kalium permanganat merupakan oksidator kuat. Karena sifatnya yang merupakan oksidator kuat, maka kalium permanganat digunakan dalam salah satu metode titrimetri secara redoks, yaitu metode permanganometri.
berdasar video yang anda sajikan, anda mengatakan bahwa prinsip dari titrasi permanganometri merupakan oksidasi. saya menemukan sebuah jurnal yang mengatakan bahwa reaksi yang terjadi pada saat proses titrasi permanganometri adalah serah terima elektron yaitu elektron diberikan oleh pereduksi dan diterima oleh pengoksidasi, bisakah andaa jelaskan dalam titrasi permanganometri pada penetapan kadar tanin ekstrak daun pagoda senyawa apa yang menjadi pereduksi dan siapa yang menerima sebagai pengoksidasi? sebagaimana reaksi titrasi permanganometri yang saya temukan pada referensi lain
BalasHapusPermanganometri merupakan salah satu metode titrasi yang didasarkan atas reaksi reduksi-oksidasi dengan menggunakan larutan baku kalium permanganate KMnO4, Sampel ekstrak daun pagoda yang berupa zat reduktor dapat ditentukan dengan menggunakan metode ini, karena ion permanganat merupakan suatu oksidator kuat.
Hapusberdasarkan paparan penyaji tentang metode titrasi permanganometri, disebutkan bahwa penetapan kadar tanin dapat di titrasi menggunakan metode permanganometri. Nah sedangkan berdasarkan sumber yang saya temukan, biasanya metode permanganometri ini digunakan untuk menentukan kadar besi, kalsium dan hidrogen peroksida. Bagaimana kaitan dari hasil dari penelitian jurnal tersebut dengan pernyataan "hubungan senyawa tanin dapat mengikat besi" . Bagaimana proses cara mengetahui senyawa tanin tersebut ketika di titrasi dengan metode permanganometri
BalasHapusTanin merupakan polifenol yang dapat menghambat penyerapan besi terutama yang termasuk dalam kategori heme non-iron, tanin dapat menghambat absorbsi besi dengan cara mengikatnya. penetapan kadar tanin total secara permanganometri dilakukan dengan cara serbuk disari dengan air panas kemudian dipipet volume tertentu, ditambahkan asam indigo sulfonat sebagai indikator, lalu dititrasi dengan Kalium Permanganat (KMnO4) yang telah dibakukan dengan asam oksalat (H2C2O4.2H2O). Titik akhir titrasi pada penetapan kadar tanin ditunjukkan dari warna larutan biru menjadi berwarna kuning emas
HapusPada jurnal penyaji video dikatakan bahwa permanganometri merupakan oksidator kuat. Pada jurnal yang saya temukan, dikatakan permanganometri ini memiliki kekurangan yaitu tidak
BalasHapusstabil dalam penyimpanan, apakah ada hubungan antara sifatnya yang merupakan oksidator kuat sehingga menyebabkan tidak stabil dalam penyimpanan? Jika iya, jelaskan bagaimana solusi nya?
Permanganometri ini menggunakan larutan KMnO4 sebagai titran. KMnO4 merupakan oksidator kuat yang berwarna ungu. Larutan ini tidak stabil dalam penyimpanan, jadi harus sering dilakukan pembakuan. Oksidator kuat akan sangat mudah untuk mengoksidasi spesies- spesies kimia di sekitarnya sehingga menyebabkan larutan tersebut tidak stabil. Solusi dari kekurangan tersebut ialah harus rutin melakukan pembakuan sebelum digunakan dalam titrasi agar larutan oksidator kuat dapat stabil kembali.
HapusBerdasarkan video yang anda, prinsip dari metode permanganometri adalah oksidasi, dimana adanya larutan oksidator kuat. Hal itu sama dengan jurnal yang saya baca, yaitu metode permanganometri ini merupakan metode titrasi dengan menggunakan larutan KMnO4 yang merupakan oksidator kuat sebagai titran nya.
BalasHapusApakah larutan KMnO4 ini dapat diganti dengan larutan yang merupakan oksidator kuat lainnya? Jika iya, apakah akan mempengaruhi hasil akhirnya?
Kalium permanganat adalah pengoksidasi yang penting dalam reaksiredoks. Dalam suasana asam kalium permanganat tereduksi dan mengoksidasisampel, dengan potensial standar sebesar 1,51 volt. Sehingga,kalium permanganat merupakan oksidator kuat. Karena sifatnya yang merupakan oksidator kuat, maka kalium permanganat digunakan dalam salah satu metode titrimetri secara redoks, yaitu metode permanganometri.
BalasHapus